"PERMASALAHAN DEMORALISASI"
A. Pengertian
Demoralisasi
Demoralisasi
adalah suatu kondisi penurunan moral bangsa akibat arus globalisasi yang
semakin gencar dan tidak terkontrol serta akibat masuknya budaya barat yang
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa setempat dengan budaya asing.
Demoraliasi
dapat diatikan juga, suatu kondisi dimana terjadi kerusakan moral atau
kemorosotan akhlak yang dialami seseorang dan memberikan dampak buruk bagi
dirinya maupun orang lain. Singkatnya demoraliasasi adalah kondisi dimana moral
tak lagi menjadi pegangan hidup dalam suatu tindakan.
B. Indikasi-indikasi
Demoralisasi
Beberapa
indikasi atau yang menunjukkan suatu bangsa mengalami gejala demoralisasi
adalah sebagai berikut:
a.
Kuantitas
dan kualitas kriminalitas sosial semakin meningkat, seperti pencurian
pembunuhan, perampokan.
b.
Terjadinya
kerusuhan yang bersifat anarkis, seperti pembakar rumah, perusak fasilitas
umum, penjarahan
c.
Konflik
sosial semakin marak, baik vertical maupun horizontal.
d.
Tindak
korupsi merajalela.
e.
Memingkatnya
jumlah pemakai dan pengedar narkoba di kalangan masyarakat.
f.
Pergaulan
bebas semakin merajalela.
C. Ciri-ciri
Demoralisasi
a.
Krisis
ekonomi yang tak kunjung usai.
b.
Peningkatan
sikap malas, boros, tidak disiplin, dan acuh tak acuh.
c.
Ketidakpatuhan
terhadap ajaran agama.
d.
Meningkatnya
kemiskinan di masyarakat berakibat kriminalitas.
D. Penyebab Demoraliasi
a.
Penyebab
di Masyarakat
1.
Krisis
ekonomi yang berkepanjangan
Krisis ekonomi adalah keadaan dimana
terjadi perubahan dalam perekonomian dan meyebabkan harga bahan pokok
meningkat. Jika hal tersebut terus terjadi, akan memunculkan kriminalitas atau kejahatan
dimana semua orang tidak lagi berpegang pada moral untuk memenuhi kebutuhannya.
2.
Pertumbuhan
penduduk yang relatif tinggi
Pertembuhan penduduk
yang relatif tinggi menyebabkan jumlah lapangan kerja tidak sebanding dengan
pencari kerja. Hal tersebut dapat menyebabkan munculnya kejahatan yang tidak
manusiawi. Kejahatan demoralisasi itu timbul akibat tidak terpenuhinya
kebutuhan perekonomian karena tidak ada pemasokan keuangan. Para pelaku akan
melakukan hal seperti melakukan pencurian, tindak kriminalitas, dan yang
laiinya agar dapat memenuhi kebutuhan.
3.
Meningkatnya
kemiskinan
Krisis ekonomi yang berkepanjangan
dapat menyebabkan meningkatnya kemiskinan. Serta arus globalisasi yang membawa
gaya hidup kebaratan dan boros juga dapat menyebabkan kemiskinan yang akan
membawa ke demoralisasi karena bisa saja pelaku melakukan hal yang tidak
berpegang lagi pada nilai moral, seperti pencurian yang disertai dengan
kekerasan. Hal tersebut dilakukan karena untuk memenuhi kebutuhan.
4.
Keenggan
memahami, mendalami, dan melaksanakan ajaran-ajaran agama
Agama merupakan salah satu pegangangan
hidup. Jika seseorang tidak mau memahami, memdalami, dan melaksanakan
ajaran-ajaran agama, orang tersebut telah kehilangan pengangan hidup dan akan
dengan mudah terjerumus dalam demoralisasi.
5.
Adanya
sikap-sikap negatif
Adanya sikap-sikap negatif, seperti
malas, boros, tidak disiplin terhadap peraturan yang ada di masyarakat. Sikap
negatif tersebut menyebabkan demoralisasi karena jika masyarakat semakin malas,
boros, tidak disiplin dapat menyebabkan penurun moral dalam diri masyarakat
itu.
6.
Akibat
Pergaulan bebas
Banyak sekali remaja yang bergaul tanpa
melihat batas yang seharusnya. Padahal, pergaulan bebas memiliki dampak buruk
yaitu akan terjadi penurunan moral remaja yang berakibat remaja akan terjerumus
dalam demoralisasi. Contohnya jika seorang remaja bergaul dengan orang yang
dekat dengan narkoba, pasto remaja tersebut akan ikut terjerumus dalam narkoba.
b.
Penyebab
di Pemerintah
1.
Menurunnya
kewibawaan pemerintah
Menurunnya kewibawan pemerintah dapat
ditandai dengan gagalnya pemerintah dalam memenuhi tuntutan masyarakyat.
Akibatnya tidak terpenuhinya tuntutan tersebut dapat membuat masyarakat
melakukan aksi demo yang tidak memperhatikan nilai moral.
2.
Menurunnya
kualitas penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman.
Menurunnya kualitas penegak hukum,
dapat menyebabkan demoralisasi karena hukum yang ada sudah tidak lagi mejadi
patokan untuk menjalankan hidup. Akibatnya masyarakat yang melakukan kejahatan
tidak diberikan hukuman yang seharusnya dan pasti masyrakat tersebut akan
melakukan hal yang sama lagi
3.
Belum
adanya kemauan yang sungguh-sungguh dari pemerintah.
Pemerintah diketahui mememiliki
kekuatan atau power yang memengang kendali jalannya pemerintah. Namun, pada
kenyaatannya Pemerintah belum menunjukan kesungguhanya dalam membenahi moral
masyarakat. Hal tersebut dipeparah dengan ulah sebagian penguasa pemerintahan
yang hanya mengejar kekuasan dan tidak perduli dengan rakyatnya. Hal tersebut,
dapat menghilangkan kepercayaan rakyat pada pemerintah. Akibatnya, moral
masyarakat semakin turun yang dapat menyebabkan demoralisasi.
c.
Penyebab
di Keluarga
1.
Orang
tua kurang memperhatikan anak-anaknya
Orang tua yang terlalu sibuk dengan
kepentingan sendiri, meyebabkan kurangnya perhatian terhadap anak dan anak pun
akan merasa kekurangan kasih sayang. Pada akhirnya, anak akan mencari
kesenangan untuk mengisi hal tersebut dan tanpa da pengawasan dari orang tua.
Hal tersebut, dapat menjerumuskan anak ke dalam demoralisasi.
2.
Orang
tua terlalu memaksakan kehendak dan gagasannya kepada anak.
Orang
tua yang terlalu memaksakan kehendak kepada anak biasanya dengan ancaman sanksi
sehingga anak merasa cukup berat. Hal tersebut menyebabkan anak tertekan dan
akan melampiaskannya ke arah yang negatif seperti narkoba dan yang lainnya.
E. Gejala
Demoralisasi yang telah melanda Indonesia
a.
Kenakalan
Remaja atau Pergaulan Bebas
Kenakalan remaja adalah kondisi anak
remaja dengan melanggar hukum yang ada di masyarakat karena perubahan emosi remaja yang tidak diiringi dengan
perhatian lebih dari agen sosial yang dibutuhkan. Di Indonesia sendiri
kenakalan remaja semakin meningkat, ditandai dengan banyaknya kasus pergaulan
bebas.
b.
Pembunuhan
Kasus pembunuhan di Indonesia merupakan
salah satu gejala demoralisasi yang melanda Indonesia. Pembunuhan biasanya
diakibatkan oleh menurunnya moral masyarakat Indonesia. Pembuhan yang ada di
Indonesia biasaya disebakan oleh balas dendam atau karena sakit hati.
c.
Kriminalitas
Merupakan keadaan di mana adanya
perbuatan merugikan untuk orang lain baik secara psikologis maupun ekonomis.
Masalah kualitas penduduk, urbanisasi yang tidak merata, serta masalah
kependudkan yang lainnya yang merupakan penyebab kriminalitas. Contoh kriminalitas yang ada di
Indonesia adalah pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dan lainnya.
d.
Kemiskinan
Kasus
kemiskinan di Indonesia semakin meningkat akibat masalah pertumbuhan penduduk
yang semakin meningkat tetapi tidak disertai dengan lapangan perkerjaan.
Kemiskinan di Indonesia berdampak pada menurunnya kesehatan, sedangkan pada
demoralisasi ditandai dengan munculnya demoralisasi yang ditandai dengan
meningkatnya angka kriminalitas.
e.
Korupsi
Korupsi
adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna
mengeduk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan juga negara. Jadi korupsi
merupakan gejala salah pakai dan salah arus dari kekuasaan, demi keuntungan
pribadi, salah urus terhadap sumber-sumber kekayaan negara dengan
menggunakan wewenang dan
kekuatan-kekuatan formal (misalnya dengan alasan hukum dan kekuatan senjata)
untuk memperkaya sendiri.
Dalam
demoralisasi, korupsi timbul karena akibat dari system yang menciptakan peluang
untuk korupsi, gaji pegawai yang randah serta moral yang rendah. Oleh karena
itu, banyak sekali aparat pemerintahan yang melakukan korupsi. Apabila korupsi
tidak segera diberantas secara menyeluruh. Hal ini tentu saja membuat
kelangsungan Negara kita akan terancam.
f.
Tawuran
Tuwuran
baiasa terjadi di kalangan remaja maupun antarwarga. Tawuran di Indonesia
biasanya karena masalah antar out grup. Sebenarnya tawuran dapat dihindari.
Namun, pada kenyataannya tawuran tidak dapat dihindari sebagai akibat karena
kemerosostan nilai moral dalam masyarat atau pelaku. Oleh karena itu, jika
masyarakat tetap memperhatikan nilai moral yang ada tawuran dapat dihindari.
F. Dampak
Negatif Demoralisasi
a.
Munculya
kasus terorisme
Terorisme adalah tindakan yang membuat
kerusakan-kerusakan di dalam masyarakat dengan tujuan menyebarkan rasa takut
serta mengancam keselamatan publik. Adanya demoralisasi membuat pelaku
terorisme tidak memikirkan nilai moral yang ada di masyarakat, akibatnya pelaku berani melakukan tindakan terorisme.
Dan membahayakan lingkungan sekitar.
b.
Kasus
perdagangan anak di bawah umur.
Indonesia merupakan pemasok perdaganan
anak dan wanita terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan lembaga terkait, terdapat sekitar 200-300 pekerja seks komersial
(PSK) berusia di bawah 18 tahun. Hal ini disebakan oleh menurunnya nilai moral
yang ada dimasyarakat. Akibatnya, seseorang akan merasa bebas melakukan yang ia
mau tanpa memikirkan akibatnya.
c.
Kenakalan
remaja yang tidak terkendali.
Kenakalan remaja adalah semua perbuatan
anak remaja yang berlawanan dengan ketertiban umum yang ditujukan pada orang
lain, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian.
Adanya demoralisasi menyebabkan
kenakalan remaja yang semakin merajalela karena remaja tidak lagi menggunakan
etika nilai moral dalam pergaulan yang menyebabkan pergaulan bebas dan kenakalan
remaja.
d.
Kemiskinan
dan kriminalitas.
Salah satu penyebab demoralisasi karena
adanya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Negara Indoensia.
Dan salah satu dampak yang ada adalah sikap menjadi konsumtif.
Jika hal tersebut, terus terjadi dapat
menyebabkan kemiskinan dan pada akhirnya kemiskinan akan bergerak kearah
kriminalitas.
Masalah kualitas penduduk, urbanisasi
yang tidak merata, serta masalah kependudkan yang lainnya yang merupakan
penyebab kriminalitas. Contoh
kriminalitas yang ada di Indonesia adalah pencurian, pembunuhan, pemerkosaan,
dan lainnya.
e.
Hilangnya
nilai moral
Moral sangat dibutuhkan dalam
kehidupan. Namun, sekarang ini masyarakat sudah tidak lagi berpegang pada
moral. Hal ini terbukti dengan adanya
berbagai kasus seperti pembuhuna, korupsi, kenakalan remaja, dan yang lainnya.
Jika hal ini, tidak mendapatkan perhatian khusus pemerintah, akan berakibat
pada hilanya nilai moral yang seharusnya menjadi pegangan masyarakat.
f.
Hilangnya
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah
Akibat demoralisasi pemerintah tidak
lagi menaruh perhatian yang penuh pada masyarakat. Pemerintah justru
mementingkan kepentingannya seperti mementingkan kenaikan jabatan dan yang
lainnya. Hal tersebut dapat memancing demonstari anarkis yang tanpa memperhatikan
etika moral yang ada di masyarakat.
G. Cara
Mengatasi Demoralisasi
Jika penurunan moral masyarakat tidak
segera teratasi, dikhawatirkan akan mengakibatkan sesuatu yang lebih buruk dari
itu, yaitu kondisi di mana moral-moral akan mengalami kerusakan. Oleh karena
itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi demoralisasi
a. Aktif
dalam kegiatan yang positif.
Dengan aktif dalam kegiatan positif sebagai seorang
generasi muda akan terhindar dari hal- hal yang negatif. Mereka cenderung untuk
mengasah bakat atau minat mereka dengan mengembangkan kemampuan yang mereka
miliki. Selain itu mereka memaafkan kekosongan aktivitas atau kegiatan sehingga
lebih bermanfaat bagi kehidupannya.
Hal tersebut sangat ditekankan bagi generasi muda
supaya tidak terjerumus ke hal yang buruk yang dapat menghambat masa depan para
generasi muda.
b.
Memanfaatkan
media sosialisasi keluarga, teman, dan sekolah.
Untuk
menyelamatkan generasi muda dari demoralisasi maka semua media sosialisasi
harus saling mendukung antara satu dengan yang lain agar seorang anak /remaja
tertanam nilai dan norma yang sesuai dengan harapan masyarakat, yaitu melalui beberapa
media seperti kelurga, teman, dan dekolah.
1.
Keluarga
adalah
media yang pertama ditemui oleh seorang anak atau remaja untuk mendapatkan
ajaran norma dan nilai untuk membentuk karakter dan moralitasnya. Disini, peran
orang tua sangat penting,apabila orang tua/ kelurga memberikan arahan serta
ajaran yang baik maka seorang anak atau generasi muda dapat mengatasi maraknya
demoralisasi di lingkungan masyarakat. Peran orang tua yang di lakukan bagi
anak adalah dengan memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak,tetapi
tidak dengan melarang atau mengekang anak dan tidak memaksakan kehendak orang
tua pada anak, tetapi dengan cara memberi kebebasan kepada anak disertai
pengawasan dan arahan yang baik.
2.
Sekolah
Selain keluarga, sekolah adalah media
yang kedua dalam mengatasi masalah demoralisasi yang melibatkan generasi muda.
Sekolahan harus mampu mendidik kecerdasan, membina moral dan akhlak siswa.
Sehingga tidak hanya pengetahuan yang dibekalkan kepada siswa tapi kepribadian
dan moral yang baik pula seorang pelajar harus memilikinnya. Oleh karena itu
kelurga dan sekolah harus bekerja secara bersama dalam mendidik,membina,dan
membimbing para generasi muda agar mampu mencapai masa depan yang cerah tanpa
terhambat akan adanya demoralisasi yang dapat menghancurkan moral mereka.
c.
Mempertebal
keimanan dan ketakwaan.
Hal
yang paling utama yang harus ditanamkan pada kalangan generasi muda adalah
dengan mempertebal keimanan dan ketaqwaan mereka, karena dengan hal tersebut
maka pasti dengan sendirinya para generasi muda akan memegang teguh semua
ajaran-ajaran agama yang dianut sesuai dengan kepercayaannya,dengan demikian
akan bisa memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang
boleh dilakukan atau mana yang tidak boleh dilakukan. Pada intinya para generasi
muda harus selalu mendekatkan diri kepada Allah agar selamat dunia dan akhirat.
d.
Memperbaiki
kualitas perekonomian
Salah
satu dampak dan penyebab demoralisasi adalah kemiskinan. Dan salah satu
penyebab kemiskinan adalah rendahnya kualitas ekonomi. Ketika kemiskinan sudah
mencapai tingkatnya, nilai moralpun bisa saja semakin menipis. Oleh, karena itu
untuk mencegah agar kemiskinan tidak terjadi dan demoralisasi dapat berkurang,
maka harus dilakukan pembenahan dalam perekonomian.
e.
Mengendalikan
pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat
Pertembuhan
penduduk yang meningkat akan menimbulkan demoralisasi. Hal ini disebabkan oleh
tidak tersedianya lapangan perkerjaan dan tempat tinggal. Jika sesorang tidak
berkerja ia akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup, maka dari itu mereka
akan melakukan hal apapun untuk memenuhi kebutuhannya. Dan seringkali,
masyarakat melakukan hal yang tidak memperhatikan nilai moral yang ada di
masyarakatrat
f.
Perbaikan
nilai moral
Nilai
moral sangat dibutuhkan untuk menjalankan hidup jika tidak dapat terjadi
demoralisasi. Maka dari itu, perbaikan dan peningkatan nilai moral sangat
dibutuhkan untuk menjalankan hidup sesuai dengan etika moral agar tidak terjadi
demoralisasi serta agar kehidupan lebih teratur dan disiplin.
g.
Nilai
dan martabat manusia akan merosot dan jika tidak diperbaiki akan hancur.
Comments
Post a Comment